Selasa, 25 Februari 2014

ASAL USUL DESA PACE

ASAL-USUL DESA PACE

    Menurut, cerita dari masyarakat dan sesepuh di Desa Pace. Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga yang sederhana. Mereka dikaruniai seorang anak, namun ayah dari si anak tersebut telah meninggal setelah beberapa bulan anak tersebut dilahirkan. Sehingga segala urusan keluarga, dan nafkah ditanggung seorang oleh sang istri. Dan dengan nama Mbok Rondo lah, warga setempat menyapanya. Beliau seorang wanita yang sangat ramah. Beliau seringkali membantu warga yang membutuhkan bantuannya, dan dengan ikhlas dan kedamaian hatinya beliau berusaha untuk meringankan beban warga tersebut
    Dan tibalah pada suatu masa, yang membuat beliau dirundung sedih dan susah. Anaknya yang masih kecil ditimpa sakit yang tak kunjung sembuh. Banyak tabib telah datang untuk mencoba mengobati dan berbagai obat pun telah diminumnya hingga tidak sedikit harta yang harus dikeluarkannya. Namun tak satupun mendatangkan kesembuhan bagi anaknya.
    Beliau tak tega meninggalkan anaknya sendirian di rumah, sehingga terkadang menitipkan anaknya pada tetangganya. Karena  juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anaknya. Apalagi musibah yang menimpa anaknya membuatnya harus mencari penghasilan yang berlebih.
    Hampir setiap hari sepulang bekerja, beliau mencari kayu bakar di hutan dan berharap mendapati ramuan bagi kesembuhan anaknya. Hingga pada suatu hari beliau menemukan buah yang berwarna kuning keputihan. Lalu dipetiknya buah tersebut untuk dijadikan ramuan bagi anaknya. Warga setempat menyebut buah tersebut dengan nama Buah Pace.
    Sesampainya di rumah, beliau menumbuk dan mengambil sari dari buah tersebut. Sebelum akhirnya diminum oleh anaknya.
    Hari berganti hari, kondisi anaknya pun semakin membaik. Mengetahui hal tersebut, beliau setiap hari memetiknya dari hutan. Hingga akhirnya anaknya pun sembuh.
    Buah Pace pun semakin terkenal akan khasiatnya. Pohonnya pun tumbuh dan berkembang lebih banyak. Karena biji dari buahnya disebar di tanah yang subur. Buah Pace rasanya sangat pahit, namun hal itu dibayar sebanding dengan khasiatnya yang sangat banyak pula. Sekarang ini Buah Pace lebih sering kita sebut dengan nama Bentis atau Buah Mengkudu.
    Dengan semakin terkenalnya Buah Pace di wilayah ini, banyak warga sekitarnya menyebut wilayah ini dengan sebutan Pace, lebih tepatnya Desa Pace.
    Pada tahun 2010 lalu, salah satu desa di kecamatan Pace yaitu Desa Bodor masuk 4 besar dalam lomba kebersihan desa se-propinsi Jawa Timur.
    Pace saat ini tidak hanya menjadi sebuah desa namun telah menjadi Kecamatan Pace. Letak Pace sangat strategis. Dari Kediri ke Surabaya atau mungkin ke tempat wisata seperti Lamongan, Malang, Madiun bahkan Yogyakarta dapat ditempuh dari Pace.
    Bahkan di Perempatan Pace saat ini telah ada lampu merah untuk menertibkan lalu lintasnya. Jika kita berjalan ke arah barat sekitar 4 km maka akan kita temui salah satu ikon kabupaten Nganjuk yaitu tugu adipura. Jika kita ke arah utara 1 km, anda akan menjumpai Desa Bodor yang asri itu. Dengan melewati jalan ini anda juga dapat pergi ke Jombang, Gresik, dan Surabaya. Jika anda pergi ke arah timur anda akan menjumpai keramaian pace yaitu Pasar Pace. Dan jika anda pergi ke arah selatan 7 km, anda akan sampai di Kabupaten Kediri.
    Itulah Pace dengan segala keindahan dan kehebatannya.

Penulis :
Nama  : Dewi Masulah
Kelas   : XI-IPA 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar