Minggu, 18 Mei 2014

KESENJANGAN GENDER DALAM KESEHATAN

Artikel: KESENJANGAN GENDER DALAM KESEHATAN
    KESENJANGAN GENDER DALAM KESEHATAN

   
Pendekatan gender dalam kesehatan mengenali bahwa factor sosial budaya, serta hubungan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan, merupakan factor penting yang berperan dalam mendukung atau mengancam kesehatan seseorang. Hal ini dinyatakan jelas oleh WHO dalam Konfrensi Perempuan Sedunia ke IV Beijing tahun 1995.

Pola kesehatan dan penyakit pada laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang nyata. Perempuan sebagai kelompok yang cenderung mempunyai angka harapan hidup yang lebih panjang daripada laki-laki, secara umum dianggap sebagai faktor biologis. Namun dalam kehidupannya perempuan lebih  banyak mengalami kesakitan dan tekanan daripada laki-laki, walaupun faktor yang melatarbelakanginya berbeda-beda pada berbagai kelompok sosial, hal tersebut menggambarkan bahwa dalam menjalani kehidupannya perempuan kurang sehat dibandingkan laki-laki. Penjelasan terhadap paradoks ini berakar pada hubungan yang kompleks antara factor biologis jenis kelamin dan sosial (gender) yang berpengaruh terhadap kesehatan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berbagai penyakit menyerang laki-laki dan perempuan pada usia yang berbeda, misalnya penyakit karidiovaskuler ditemukan pada usia yang lebih tua pada perempuan dibandingkan laki-laki. Beberapa penyakit misalnya anemia, gangguan makan san gangguan pada otot  serta tulang lebih banyak ditemukan pada permpuan daripada laki-laki. Berbagai penyakit lainnya meyerang permpuan, yang berkaitan dengan kehamilan dan kanker serviks, sementara itu hanya laki-laki yang dapat terkena prostat.
Kapasitas perempuan untuk hamil dan melahirkan menunjujukkan bahwa mereka memerlukan pleyanan kesehatan reproduksi yang berbeda, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perempuan memerlukan kemampuan untuk mengendalikan fertilitas dan melahirkan dengan selamat, sehingga akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas sepanjang siklus hidupnya sangat mentukan kesejahteraan dirinya.
Kombinasi antara faktor jenis kelamin dan peran gender dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya seseorang dapat meningkatkan resiko terhadap terjadinya beberapa penyakit, sementara di sisi lain memeberikan perlindungan terhadap penyakit lainnya. Perbedaan yang timbul dapat berupa keadaan sebagai berikut :
1.    Perjalanan penyakit pada laki-laki dan perempuan
2.    Sikap laki-laki dan perempuan dalam menghadapi suatu penyakit
3.    Sikap masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan yang sakit.
4.    Sikap laik-laki dan perempuan terhadap pengobatan dan akses pelayanan kesehatan.
5.    Sikap petugas kesehatan dalam memperlakukan laki-laki dan perempuan.
terjadinya tindak kekerasan pada umumnya berkaitan dengan gender. Secara umum pelaku kekerasan biasanya laki-laki, yang merefleksikan keinginan untuk menunjukkan maskulinitas, dominasi, serta terlihat pada kekerasan dalam rumahtangga (domestik). Karena itu kekrasan terhadap perempuan sering disebut sebagai “kekerasan berbasis gender”. (ZA)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar